Selasa, 22 Juli 2008

wakil rakyat



Akhir-akhir ini kita mendengar kasus demi kasus yang menjerat anggota DPR RI dan DPRD. Mulai dari kasus suap, kasus asusila dan banyak lagi kasus yang tidak mencerminkan seorang wakil rakyat.
Dibelahan nusantara, keterlibatan wakil rakyat dalam berbagai kasus. Saya mencontohkan di DPRD Bulukumba, banyak anggota DPRD yang terlibat proyek dan hampir semua proyek yang bermasalah merupakan proyek yang digarap anggota DPRD. Tidak tanggung-tanggung mark up anggaran mencapai ratusan juga. Sidang di ruang paripurna sama halnya seperti ayam yang berkotek, yang meminta sesuap nasi. Bukannya memperjuangkan nasib rakyat, tapi bagimana membagi-bagi dana untuk rakyat untuk kepentingan pribadi dan kekuasaan. Ini membuktikan betapa hancurnya negeri ini.
Wakil Rakyat untuk Siapa? Apakah wakil rakyat di DPR/DPRD sudah merakyat? Penuh tanda tanya???????????
Jadilah Spidermen. Penuhi negeri ini dengan jaring laba-laba! Agar semua merasakan kusutnya jaring itu..

makassar, 23 Juli 2008

Minggu, 20 Juli 2008

pantai bira


Menikmati panorama alam dan keindahan pasir putih di Pantai Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Akhir pekan lalu, saya menyempatkan jalan-jalan sambil liputan di pantai ini. Menakjubkan! Saya menyaksikan ratusan warga yang sedang menikmati liburan sekolah. Bersama keluarga, anak-anak ini asyik mandi-mandi dan bermain pasir.. Ayo liburan ke Bira..

Ada pesan dari penjaga pantai; Kalau liburan kesini, jangan buang sampah sembarangan ya.. Semoga anak cucu kita bisa menikmati juga..

tana toa kajang



Kawasan Tana Toa, Kajang, Bulukumba Sulawesi Selatan.
Mengingatkan kita tentang kearifan lokal, hidup berdampingan dan menjaga alam...
salam
Bersama Sobatku Mappasomba dkk.

Jumat, 18 Juli 2008

untuk apa sekolah?

Untuk apa sekolah? Pertanyaan ini sering terlintas dibenakku sejak duduk di bangku sekolah dasar sampai melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas. Dan belum ada jawaban yang pasti..

Dua hari lalu, aku menghampiri sejumlah siswa di pinggir jalan yang sedang asyik bercanda dengan teman-temannya. Mereka adalah siswa yang bolos dari sekolah. Saat aku bertanya kepada mereka. Kenapa anda tidak ke sekolah? mereka menjawab; Untuk apa sekolah? Aku terdiam sejenak, lalu mengingat kejadian yang aku alami waktu duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah (SMP). Lalu, saya bertanya lagi kepada mereka; Sekolah untuk apa? Seorang siswa menjawabnya; yaa.. sekolah itu tidak penting tapi perlu, belajar tidak musti di sekolah.. di jalanan juga bisa jadi manusia.. he..he.... Setelah mendapat jawaban, saya beranjak dari tempat mereka, lalu berkata: Kalian anak cerdas, jangan lupa melawan ketika melihat penindasan di depan mata, terutama di sekolah yang banyak melakukan pembodohan...

Mungkin sebagian orang menganggap siswa seperti ini adalah orang yang bodoh. Tapi, menurut saya anak-anak ini adalah generasi yang cerdas yang harus dilindungi. Tidak seperti, generasi yang cengeng yang kebanyakan kita jumpai dikeseharian kita..

sekolah untuk apa?
katanya untuk memanusiakan manusia..
untuk apa sekolah?

bulukumba, 18 Juli 2008

Jumat, 11 Juli 2008

pagi

..semoga pagi ini indah!!